Rabu, 05 April 2017

Cara Membuat Slime


Hasil gambar untuk cara membuat slime

Bahan dan alat yang dibutuhkan

  • Air secukupnya
  • Mangkuk untuk wadah
  • Sendok sebagai alat aduk
  • Lem Fox, Lem UHU atau Lem Povinal, lem bening yang biasa dipake pelajar itu lho.
  • Deterjen cair / sabun mandi cair dikit aja, gak lebih dari 100 ml sebagai pengganti borax
  • Pewarna makanan, terserah bubuk atau cair, cuma butuh 2 tetes. Sebenarnya tanpa pewarna makanan pun tidak masalah cuma nanti warnanya putih.

Cara membuat slime dengan lem fox

  1. Masukkan lem ke dalam wadah secukupnya saja umumnya tiga sendok cukup.
  2. Tambahkan pewarna makanan ke dalam wadah berisi lem tadi, dua tetes saja cukup.
  3. Aduk terus yang semangat hehe, hingga warnanya merata.
  4. Tambahkan sedikit saja deterjen cair, jangan terlalu banyak. Aduk lagi.
  5. Kali ini aduk agak lama hingga bahan menggumpal.
  6. Tambahkan lagi sabun ke dalam wadah agar slime tidak lengket, tidak perlu diaduk lagi.
  7. Ambil slime dan pindahkan ke wadah yang berisikan air. Tunggu sampai kurang lebih 3 menit.
  8. Yap. Slime sudah jadi dan siap digunakan untuk mainan anak-anak.

Lirik Lagu Surat Cinta Untuk Starla - Virgoun


Teruntuk kamu hidup dan matiku
Aku tak tahu lagi harus dengan kata apa aku menuliskannya
Atau dengan kalimat apa aku mengungkapkannya
Karna untuk kepergian kalinya
Kau buat aku kembali percaya akan kata cinta
Dan benar bahwa cinta masih berkuasa diatas segalanya
Ketika hati yang mudah rapuh ini
Diuji oleh duniawi diuji oleh materi
Untuk kesekian kali lagi lagi dan lagi
 
Kutuliskan kenangan tentang
Caraku menemukan dirimu
Tentang apa yang membuatku mudah
Berikan hatiku padamu
 
Takkan habis sejuta lagu
Untuk menceritakan cantikmu
Kan teramat panjang puisi
Tuk menyuratkan cinta ini
 
Telah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karena tlah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untukmu
 
Aku pernah berpikir tentang
Hidupku tanpa ada dirimu
Dapatkah lebih indah dari
Yang kujalani sampai kini
 
Aku slalu bermimpi tentang
Indah hari tua bersamamu
Tetap cantik rambut panjangmu
Meskipun nanti tak hitam lagi
 
Bila habis sudah waktu ini
Tak lagi berpijak pada dunia
Telah aku habiskan
Sisa hidupku hanya untukmu
 
Dan tlah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karena tlah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untukmu
 
Untukmu
Hidup dan matiku
 
Bila musim berganti
Sampai waktu terhenti
Walau dunia membenci
Ku kan tetap disini
 
Bila habis sudah waktu ini
Tak lagi berpijak pada dunia
Telah aku habiskan
Sisa hidupku hanya untukmu
 
Tlah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karena tlah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untukmu
 
Karena tlah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untukmu

Sabar Dalam Islam


Apakah kamu tahu apa itu sabar? Kalau di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sabar adalah tahan menghadapi cobaan. Jadi, dengan segala macam ujian yang kita hadapi, tentu kita harus bisa tahan dan melewatinya.
Tapi, ada orang yang ketika diberi sedikit cobaan, dia mengeluh dan tidak bersabar. Padahal sabar merupakan perintah Allah, “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al Baqarah : 153).
Kita diperintahkan oleh Allah untuk meminta pertolongan dengan sabar dan juga sholat. Tidak berkeluh-kesah dan putus asa seperti kebanyakan orang sekarang ini. Bahkan, ada juga hadits yang diriwayatkan oleh Muslim yang berbunyi.
“Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mu’min: Yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR. Muslim)
Nah, berarti, kalau kita merupakan orang yang beriman tentulah terdapat dua hal seperti hadits di atas. Ketika mendapat kebahagiaan kita bersukur, dan ketika tertimpa musibah kita bersabar.
Bersabar memang bukan perkara yang mudah, tapi kalau kita bisa menghadapi musibah dengan sabar, maka Allah sudah menjanjikan balasan yang tidak ada batasnya. “Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu akan dipenuhi pahala mereka dengan tiada hitungannya." (Az Zumar: 10).

Review: Kimi No Nawa

Kimi no Na Wa? Apa itu?

Bagi kalian penggemar anime, aku yakin anime ini sejak diumumkan menjadi animemovie yang paling ditunggu-tunggu. Iya ga?  Kalau aku iya banged!
Sejak pertama diumumkan, Kimi no Na Wa / Your Name sudah masuk dalam list anime movie yang HARUS aku tonton. Kenapa?
MAKOTO SHINKAI!!!!!!!!!

Siapa yang tidak kenal anime director satu ini? Bagi kalian penggemar anime pasti mengenalnya. Dia ada dibalik anime movie yang mematahkan hati berjuta penggemar anime lewat 5 Centimetre per Second. Karya lainnya yang aku tonton antara lain The Garden of Words, Children Who Chase Lost Voices, The Place Promised in Our Early Days dan Dareka no Manazashi. Semuanya recomended banged!
Karena aku sangat menyukai karyanya dengan cerita yang unik dan artwork yang indah, jadi saat Kimi No Na Wa diumumkan, aku benar-benar bersemangat.
Kimi No Na Wa masuk ke bioskop Jepang pada Agustus 2016 dan menduduki puncak box office jepang (sampai artikel ini ditulis, sudah tayang minggu ke-4 dan masih ada di posisi no 1) mengalahkan movie-movie yang tayang bersamaan termasuk Aozora Yell yang sedang aku tunggu-tunggu hahahaahahahha.
Tidak hanya itu, rating MAL anime ini sangat mengesankan, 9,40! WOW!!!!
Bahkan mengalahkan FullMetal Alchemist Brotherhood, Gintama dan Steins Gate yang sudah ada diposisi puncak selama beberapa tahun ini! Hebat ga tuh?! Aku aja kaget banged. Kada admin animekompi sih, Kimi No Na Wa adalah anime dengan rating tertinggi sedunia.

Makin penasaran donk, sebagus apa sih ceritanya kok bisa langsung menduduki posisi 1 di MAL.
Jadi tanpa membaca spoiler aku mulai menontonnya hari ini. Aku hanya spoiler dari teaser-teaser yang rilis, aku tidak membaca sinopsis singkat di manapun, supaya efek kagetnya oke kan ya. kekekkeekkekeke.
Nah, ternyata memang tidak mengecewakan. Aku sangaaaaaaat menyukai anime ini *nangis*
Untung Makoto sensei tidak mengakhirinya seperti 5cm/s HAHHAHAHAHAHA. 

Disini aku akan membuat review singkatnya dan mungkin akan ada spoiler ending LOL.

 
Once a while, when I wake up, I find myself crying, I can never recall, but there's sensation that I've lost something, lingers for long time after I wake up.
I'm always searching for something, for someone.

Di awal anime, aku sedikit bingung, ini anime tentang apa dan bagaimana ceritanya. Tapi mengalir begitu saja, bahkan aku bisa menebak apa yang terjadi selama 1/3 awal. Tukar Jiwa.

Miyamizu Mitsuha tinggal di desa Itomori bersama nenek dan adik perempuannya, Yotsuha. Ayahnya masih hidup tapi mereka memutuskan tinggal terpisah karena ayahnya tidak mau menjadi penerus kuil setelah ibu mereka meninggal dan malah terjun ke dunia politik. Mitsuha tidak menyukai hal itu.
Suatu pagi, Mitsuha terbangun setelah bermimpi. Ia melihat badannya dan meraba payudaranya. Hal ini dilihat oleh adiknya dan adiknya mengerutkan kening. Sarapan seperti biasa, nenek dan adiknya mengatakan kalau hari ini Mitsuha terlihat normal.

Ia ke sekolah seperti biasa, dalam perjalanan ia bertemu dengan sahabatnya Natori dan Teshigawara/Tessie. Mereka melihat Mitsuha mengikat rambutnya seperti biasa dan di kelas juga Mitsuha kembali ke Mitsuha biasanya. Mitsuha sendiri bingung dengan tatapan dan perkataan Natori. Ia juga menemukan hal aneh di bukunya, ia tidak ingat kapan ia menulis 'who are you?' di bukunya.
Masih dalam kebingungan membolak-balik buku, Mitsuha di panggil oleh guru dan ia berdiri. Guru mengatakan kalau hari ini Mitsuha normal karena sudah ingat dengan namanya sendiri. Mitsuha bingung lagi.

Saat jam makan siang, Mitsuha, Natori dan Tessie bicara bertiga. Natori mengatakan kalau kemarin Mitsuha benar-benar aneh. Ia bahkan lupa tempat duduk dan namanya, ke sekolah dengan rambut acak-acakan, pokoknya mereka merasa itu bukan Mitsuha.
Tessie bahkan mengatakan kalau Mitsuha seperti kerasukan sesuatu. Mitsuha tentu tidak percaya meski ia juga sangat bingung.

Sebagai cucu dari pemilik kuil, Mitsuha harus melakukan beberapa upcara ritual untuk kuil mereka. Malam itu ia dan adiknya melakukan upacara untuk membuat sake tertua di dunia dan beberapa orang yang lewat berhenti untuk menonton, termasuk Natori dan Tessie.
Melakukan tugasnya sebagai cucu pemilik kuil sangat berat baginya, meski ia tidak mengeluh. Tapi seperti malam itu, ia berteriak mengatakan kalau ia bosan dengan kehidupannya di desa dan berharap pergi ke Tokyo suatu hari nanti dan menikah disana.

Di tempat lain di Tokyo, seorang anak laki-laki terbangun jatuh dari tempat tidur. Ia menatap kedepan, ia tidak berada di kamarnya. Ia merasa asing. Ia bahkan menyentuh anunya karena merasa ada yang mengganjal dan melihat ke cermin. Ini bukan wajahnya.
Itu adalah Mitsuha yang terperangkap dalam tubuh seorang anak laki-laki. Meski diliputi kebingungan, Mitsuha berfikir itu hanya mimpi dan ia menjalani kehidupan anak laki-laki itu, seperti ke sekolah dan bekerja sambilan juga. Ia membuat orang-orang disekitarnya kebingungan, orang itu mengenalnya dengan baik tapi ia tidak mengenal mereka. Teman-temannya merasakan perubahan pada Anak laki-laki yang bernama Taki itu. Taki yang mereka kenal mudah tersinggung dan cowok banged berubah menjadi feminin dan juga sedikit pemalu. Bahkan lupa nama, lupa dimana tempat kerja paruh waktunya juga LOL.
Mitsuha berfikir ini mimpi dan mungkin akan segera berakhir, tapi sayang sekali, mimpi itu tidak berakhir sebelum malam tiba.

Saat tiba di rumah ia mengecek ponsel Taki dan menemukan diary disana. Taki adalah laki-laki yang suka menulis diary harian di ponsel, jadi Mitsuha yang ada dalam tubuh Taki juga melakukan hal yang sama. Karena Taki menanyakan siapa dirinya, ia menulis namanya di telapak tangan Taki.

Saat semuanya kembali normal, masing-masing menemukan tulisan di tangan mereka dan mereka memulai hari-hari normal mereka lagi. Tentu saja para teman menjadi bingung karena mereka kembali normal. Taki kembali menjadi Taki yang dulu dan menemukan hal-hal aneh selama Mitsuha dalam tubuhnya, seperti diary dengan banyak emoticon, juga hubungannya dengan Okudera, senpai di tempat kerjanya yang ia taksir menjadi lebih dekat, hanya saja ia harus menerima ancaman dari senior lain yang juga naksir Okudera.

Mitsuha juga mengalami hari yang sama. Saat bangun ia melihat tulisan di tangannya, juga Yotsuha yang membangunkannya dan mengatakan hari ini Mitsuha tidak memegang dadanya lagi LOL.
Ia ke sekolah dan melihat kenapa orang-orang memnadanginya. Natori mengatakan kalau kemarin Mitsuha sangat aneh dan kita melihat flashback Mitsuha yang biasanya feminin menendang meja karena dia digosipkan dikelas.

Lalu Taki dan Mitsuha di tempat masing-masing mulai menyadari kalau selama ini, hal yang mereka alami bukanlah mimpi, melainkan kenyataan yang entah kenapa membuat mereka bertukar jiwa saat mereka tertidur. Kejadian ini tidak terjadi setiap hari, tapi 2 kali seminggu dimana pertukarannya biasanya hanya sehari. Mereka tak bisa berkomunikasi jadi mereka menulis aturan-aturan yang harus mereka lakukan selama pertukaran, intinya sih agar kehidupan mereka terlihat normal jadi jangan melakukan hal-hal yang aneh. Meski begitu masing-masing menolak karena kepribadian asli mereka juga ga bisa berubah. XD

Suatu hari, saat Taki ada di tubuh Mitsuha, nenek mengajaknya ke suatu tempat untuk mempersembahkan sake tertua buatan Mitsuha. Perjalanan sangat jauh, ke gunung. Dalam perjalanan, nenek menceritakan tentang musubi yang aku rasa adalah inti dari anime ini. Disini nenek mengatakan kalau itu nama dewa pelindung desa tapi bisa diartikan banyak hal. Salah satunya adalah aliran waktu. Intinya semua yang terhubung. Aku kurang paham bagian ini sih HAHAHHAHAHA.
Jadi tempat tujuan mereka itu di lembah bekas kawah gunung, dimana mereka meletakkan sake buatan Mitsuha disana.

Tiba-tiba keduanya terbangun keesokan harinya setelah nenek mengatakan pada Taki yang ada dalam tubuh Mitsuha kalau ia sedang bermimpi. Taki meneteskan air mata saat ia terbangun dan ia tak tahu kenapa.
Sama hal nya dengan Mitsuha, ia tiba-tiba meneteskan air mata saat bersiap ke sekolah.
Hari itu adalah hari kencan Taki dan Okudera senpai yang diatur Mitsuha.
Selama berkencan, Taki tidak merasa tenang, padahal ia menyukai Okudera. Ia bahkan sempat berhenti saat melihat sebuah lukisan yang mirip dengan pemandangan yang ia lihat saat berada di tubuh Mitsuha.
Okudera sepertinya menyadari kalau Taki yang hari ini berbeda. Ia mengatakan kalau ia menyukai Taki, ia senang karena Taki lebih lembut dari biasanya, tapi Taki hari ini tidak menunjukkan kalau TAki menyukainya.

Taki masih galau akan sesuatu. Ini seperti ia merindukan seseorang. Ia memutuskan menelpon orang itu Mitsuha. Tapi tidak pernah tersambung.

Sementara itu Mitsuha yang galau karena Taki berkencan hari ini memotong rambutnya.
Ia terlihat seperti gadis yang patah hati. Tessie menyadarinya tapi Natori tidak yakin akan hal itu. Hari itu adalah matsuri di desa mereka dan semuanya berangkat melihat festival. Hari itu juga adalah hari yang sama dimana komet akan melintas di Jepang dan tentu saja warga desa juga ingin menontonnya.
Mitsuha dan sahabatnya menemukan tempat yang bagus untuk melihat. Sangat indah, bahkan saat kometnya terbelah, hal itu merupakan pemandangan yang indah, sangat indah. Sampai aku tahu kalau itu adalah sebuah bencana.

"That days when starts came falling, it was almost as if a scene from a dream. Nothing more, nothing less than a beautiful views."


Sejak hari itu, Mitsuha dan Taki tidak pernah bertukar jiwa lagi. Taki juga tidak tahu alasannya kenapa. Sebenarnya penulis sudah menunjukkan tanda-tandanya disini, karena di Tokyo, tempat Taki berdiri, kita tak melihat komet. Kita sudah diberi petunjuk kalau waktu mereka berbeda.
Taki menjalani harinya seperti biasa. Sekolah, bekerja, pulang dan bergitu seterusnya. Ia mulai merindukan Itomori dan Mitsuha. Ia menggambar pemandangan yang ia ingat satu per satu dan sampai pada batas dimana ia tak bisa menahannya, ia memutuskan mencari tempat itu.

Ditemani oleh Okudera dan temannya Fujii yang tiba-tiba muncul di stasiun saat ia akan berangkat, mereka mulai mencari desa Mitsuho. Masalahnya adalah Taki tidak tahu dimana dan apa nama desanya. Satu-satunya petunjuk yang ia pnya adalah gambar yang ia buat, ia hanya ingat pemandangan yang ada disana. Jadi mereka benar-benar mencarinya seharian dengan susah payah, bertanya kesana kemari apakah ada warga yang tahu dimana letak desa itu.
Meski Fujii dan Okudera mengingatkan kalau bisa jadi itu hanya mimpi, tapi Taki tetap merasa pengalamannya selama ini bukan mimpi.

Saat mereka istirahat untuk makan malam, pemilik kedai ternyata tahu desa itu. Ia yakin kalau itu desa Itomori dan perlahan Taki mengingat kalau itu memang nama desanya. Tapi semuanya menjadi kebingungan. Taki mengatakan kejadiannya 2/3 minggu lalu, tapi Itomori adalah desa yang sudah musnah/hancur 3 tahun lalu karena komet.
Untuk memastikan, mereka ke lokasi dan Taki terkejut desa memang sudah tidak ada lagi. 3 tahun lalu, saat komet melintas dan pecah, pecahannya jatuh ke bumi dan memusnahkan desa, 500 lebih warga meninggal karena kejadian itu. Taki masih meyakinkan kalau ia tidak bermimpi dan ia akan memperlihatkan diari yang ditulis Mitsuha di ponselnya. Tapi diari itu semuanya menghilang. Teman-temannya meyakinkan Taki mungkin ia hanya bermimpi dan pemandangan desa yang ia ingat adalah saat ia menonton berita komet itu.

Mereka kembali dan menginap disana. Mereka juga mengecek nama-nama korban komet itu dan Taki menemukan nama Mitsuha disana. Ia termasuk salah satu korban yang meninggal 3 tahun lalu karena komet itu. Meski begitulah kenyataannya, Taki masih tidak menerima. Malam itu saat Taki masih tak bisa tidur dan masih membaca dokumen untuk menemukan petunjuk, Okudera datang menemaninya. Okudera melihat gelang yang dipakai Taki, gelang dari anyaman kain. Taki mengatakan ia lupa ia dapat dari siapa, tapi ia selalu memakainya sebagai jimat.
Ia juga mengatakan pada Okudera kalau seorang penganyam mengatakan padanya kalau benang adalah perwujudan dari aliran waktu. Terurai, terhubung, kadang terurai, kadang terhubung lagi. Itulah yang disebut waktu. Lalu Taki teringat tempat itu dimana mereka mempersembahkan sake pada dewa, ia berfikir untuk pergi kesana untuk membuktikan kalau selama ini ia tidak bermimpi.

Taki pergi ke gunung sendirian dan berhasil mencapai kawah. Ada. Tempat itu masih ada. Selama ini ia tidak bermimpi. Ia memutuskan pergi ke gua dimana mereka meletakkan persembahan.
Ia menemukan sake Mitsuha disana, separuh jiwa Mitsuha ada disana. Ia mengingat musubi, dimana aliran waktu terhubung dan berharap dengan meminum itu ia bisa mengembalikan waktu.

Lalu apa yang akan terjadi?
Apakah Taki bisa kembali ke masa lalu dan mengembalikan waktu?
Apakah ia bisa menyelamatkan Mitsuha?
Akankah mereka bertemu kembali meski waktu mereka berbeda?

 "I feel like I'm always searching for something, for someone."

Anime ini bisa dibilang cukup menegangkan lho. Aku sama sekali tidak menebak kalau komet itu akan membawa bencana. Opening dimulai dengan komet dan bahkan di teaser dan poster, kometnya terlihat sangat indah. Ternyata malah membawa bencana.
Awlanya ku pikir ini akan menjadi movie seperti mencari diri dimasa lalu alias reinkarnasi. ternyata salah HAHAHHAHAA.

Artwork-nya jangan ditanya deh. Meski aku masih menonton file dvdrip, keindahannya udah kelihatan, apalagi saat bluray-nya nanti rilis, wih. Pokoknya harus download yang HD ini wkwkkwkwkww. Sayang untuk bluray masih harus menunggu 6 bulan lagi ya? HAHAHHAHAH.
Adegan komet dan langit malam benar-benar sangat indah. Desa Itomori juga. Scene memang lebih banyak di Itomori sih, karena tokoh utamanya adalah Mitsuha.

OST-nya jangan ditanya deh! KEREN!
Aku suka semua OST dalam anime ini. Sedang dalam list untuk di download XD
BGM songnya juga indah lho. Aku suka mereka memasukkan OST di sela-sela seperti saat Mitsuha dan Taki tahu mereka benar-benar bertukar jiwa, waktu berlalu dengan cepat dan mereka masukkan OST disana^^
Opening Song-nya juga oke punya. Pantes betah di bioskop nonton ini ya. Ga ada part yang boring, biasanya bakalan ada part dimana kita merasa boring kalau menonton movie, nah ini ga ada sama sekali. Mata dimanjakan dengan artwork yang oke punya, sinematografinya juga keren! Khas Makoto Shinkai sih~

Nah, meski semua orang memuji movie ini, pendapat aku pribadi masih ada kekurangan. Tapi ini just personal opinion aja sih. 
Pertama endingnya ada yang kurang. Ini hanya preferensi aku soal happy ending. aku menunggu lagi selesai berharap ada scene tambahan, ternyata nggak ada. Mereka hanya bertemu lagi dan berkenalan dengan nama masing-masing meski ga kelihatan juga sih LOL.
Aku pikir bakalan ada mereka kencan atau bagaimana. Tapi mungkin Makoto sensei ingin yang seperti ini, so oke lah ya XD
Bukan endingnya ga memuaskan sih, tapi lebih ke keinginan pribadi ada 'something' gitu.

Kedua, alasan kenapa mereka bertukar jiwa. Ini aku yang nggak mengerti atau mungkin aku melewatkan sesuatu. Kenapa? Kenapa mereka bisa bertukar jiwa dan kenapa mereka berdua yang dipilih?
Jika ini movie tentang reinkarnasi, maka hubungannya adalah karena mereka punya masa lalu yang belum terselesaikan atau lain sebagainya. Nah ini movie memperlihatkan hubungan keduanya setelah bertukar jiwa dan sampai akhir tidak dijelaskan kenapa mereka bertukar jiwa. Kenapa mereka yang dipilih dan apa alasan mereka bertukar jiwa?
Biasanya kan ada alasannya dan ini aku ga mengerti kenapa HHHAHAAHHAHAHA

Overall, story-nya udah keren banged sih. 
Ada juga bagian dimana kita bisa melihat flashback bagaimana Mitsuha menunjukkan kalau ia menyukai Taki. Aku terkejut pada part itu, ternyata Mitsuha pernah sekali ke Tokyo untuk menemui Taki T_____T
Adegan yang paling aku sukai adalah adegan di puncak gunung. Ugh! Indah banged deh saat mereka dari waktu berbeda di tempat yang sama mencari satu sama lain, mereka bisa mendengarkan suara masing-masing tapi tak bisa melihat wujud masing-masing :')
Saat mereka mencoba mengingat nama masing-masing itu juga membuatku tersentuh. Mereka mencoba tidak melupakan dan mengingat nama masing-masing tapi sayang sekali, meski mereka mencoba mengingatkanya, mereka akhirnya melupakannya. Tapi ada bagian di hati kecil mereka kalau sebenarnya mereka merindukan sesuatu, mencari sesuatu dan mencari seseorang.

Berikut Trailer-nya.

Lirik Lagu One Call Away - Charlie Puth

I'm only one call away
I'll be there to save the day
Superman got nothing on me
I'm only one call away

Call me, baby, if you need a friend
I just wanna give you love
C'mon, c'mon, c'mon
Reaching out to you, so take a chance

No matter where you go
You know you're not alone

I'm only one call away
I'll be there to save the day
Superman got nothing on me
I'm only one call away

Come along with me and don't be scared
I just wanna set you free
C'mon, c'mon, c'mon
You and me can make it anywhere
For now, we can stay here for a while
Cause you know, I just wanna see you smile

No matter where you go
You know you're not alone

I'm only one call away
I'll be there to save the day
Superman got nothing on me
I'm only one call away

And when you're weak I'll be strong
I'm gonna keep holding on
Now don't you worry, it won't be long
Darling, and when you feel like hope is gone
Just run into my arms

I'm only one call away
I'll be there to save the day
Superman got nothing on me
I'm only one, I'm only one call away
I'm only one call away
I'll be there to save the day
Superman got nothing on me
I'm only one call away

I'm only one call away

Jumat, 31 Maret 2017

Sejarah Perisai Diri



Perisai Diri merupakan salah satu organisasi olahraga beladiri yang menjadi anggota IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), induk organisasi resmi pencak silat di Indonesia di bawah KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia). Perisai Diri menjadi salah satu dari sepuluh perguruan silat yang mendapat predikat Perguruan Historis karena mempunyai peran besar dalam sejarah terbentuk dan berkembangnya IPSI.
Perisai Diri didirikan secara resmi pada tanggal 2 Juli 1955 di Surabaya, Jawa Timur. Pendirinya adalah almarhum RM Soebandiman Dirdjoatmodjo, putra bangsawan Keraton Paku Alam. Sebelum mendirikan Perisai Diri secara resmi, beliau melatih silat di lingkungan Perguruan Taman Siswa atas permintaan pamannya, Ki Hajar Dewantoro.
Teknik silat Perisai Diri mengandung unsur 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia ditambah dengan aliran Shaolin (Siauw Liem) dari negeri Tiongkok. Pesilat diajarkan teknik beladiri yang efektif dan efisien, baik tangan kosong maupun dengan senjata. Metode praktis dalam Perisai Diri adalah latihan Serang Hindar yang mana menghasilkan motto “Pandai Silat Tanpa Cedera”.



Pak Dirdjo (panggilan akrab RM Soebandiman Dirdjoatmodjo) lahir di Yogyakarta pada tanggal 8 Januari 1913 di lingkungan Keraton Paku Alam. Beliau adalah putra pertama dari RM Pakoe Soedirdjo, buyut dari Paku Alam II. Sejak berusia 9 tahun beliau telah dapat menguasai ilmu pencak silat yang ada di lingkungan keraton sehingga mendapat kepercayaan untuk melatih teman-temannya di lingkungan daerah Paku Alaman. Di samping pencak silat beliau juga belajar menari di Istana Paku Alam sehingga berteman dengan Wasi dan Bagong Kusudiardjo.
Pak Dirdjo yang pada masa kecilnya dipanggil dengan nama Soebandiman atau Bandiman oleh teman-temannya ini, merasa belum puas dengan ilmu silat yang telah didapatkannya di lingkungan istana Paku Alaman itu. Karena ingin meningkatkan kemampuan ilmu silatnya, setamat HIK (Hollands Inlandsche Kweekschool) atau sekolah menengah pendidikan guru setingkat SMP, beliau meninggalkan Yogyakarta untuk merantau tanpa membawa bekal apapun dengan berjalan kaki. Tempat yang dikunjunginya pertama adalah Jombang, Jawa Timur.
Di sana beliau belajar silat pada KH Hasan Basri, sedangkan pengetahuan agama dan lainnya diperoleh dari Pondok Pesantren Tebuireng. Di samping belajar, beliau juga bekerja di Pabrik Gula Peterongan untuk membiayai keperluan hidupnya. Setelah menjalani gemblengan keras dengan lancar dan dirasa cukup, beliau kembali ke barat. Sampai di Solo beliau belajar silat pada Sayid Sahab. Beliau juga belajar kanuragan pada kakeknya, Ki Jogosurasmo.
Beliau masih belum merasa puas untuk menambah ilmu silatnya. Tujuan berikutnya adalah Semarang, di sini beliau belajar silat pada Soegito dari aliran Setia Saudara. Dilanjutkan dengan mempelajari ilmu kanuragan di Pondok Randu Gunting Semarang. Rasa keingintahuan yang besar pada ilmu beladiri menjadikan Pak Dirdjo masih belum merasa puas dengan apa yang telah beliau miliki. Dari sana beliau menuju Cirebon setelah singgah terlebih dahulu di Kuningan. Di sini beliau belajar lagi ilmu silat dan kanuragan dengan tidak bosan-bosannya selalu menimba ilmu dari berbagai guru. Selain itu beliau juga belajar silat Minangkabau dan silat Aceh.
Tekadnya untuk menggabungkan dan mengolah berbagai ilmu yang dipelajarinya membuat beliau tidak bosan-bosan menimba ilmu. Berpindah guru baginya berarti mempelajari hal yang baru dan menambah ilmu yang dirasakannya kurang. Beliau yakin, bila segala sesuatu dikerjakan dengan baik dan didasari niat yang baik, maka Tuhan akan menuntun untuk mencapai cita-citanya. Beliau pun mulai meramu ilmu silat sendiri. Pak Dirdjo lalu menetap di Parakan, Banyumas, dan membuka perguruan silat dengan nama Eko Kalbu, yang berarti satu hati.
Di tengah kesibukan melatih, beliau bertemu dengan seorang pendekar Tionghoa yang beraliran beladiri Siauw Liem Sie (Shaolinshi), Yap Kie San namanya. Yap Kie San adalah salah seorang cucu murid Louw Djing Tie dari Hoo Tik Tjay. Menurut catatan sejarah, Louw Djing Tie merupakan seorang pendekar legendaris dalam dunia persilatan, baik di Tiongkok maupun di Indonesia, dan salah satu tokoh utama pembawa beladiri kungfu dari Tiongkok ke Indonesia. Dalam dunia persilatan, Louw Djing Tie dijuluki sebagai Si Garuda Emas dari Siauw Liem Pay. Saat ini murid-murid penerus Louw Djing Tie di Indonesia mendirikan perguruan kungfu Garuda Emas.
Pak Dirdjo yang untuk menuntut suatu ilmu tidak memandang usia dan suku bangsa lalu mempelajari ilmu beladiri yang berasal dari biara Siauw Liem (Shaolin) ini dari Yap Kie San selama 14 tahun. Beliau diterima sebagai murid bukan dengan cara biasa tetapi melalui pertarungan persahabatan dengan murid Yap Kie San. Melihat bakat Pak Dirdjo, Yap Kie San tergerak hatinya untuk menerimanya sebagai murid.
Berbagai cobaan dan gemblengan beliau jalani dengan tekun sampai akhirnya berhasil mencapai puncak latihan ilmu silat dari Yap Kie San. Murid Yap Kie San yang sanggup bertahan hanya enam orang, di antaranya ada dua orang yang bukan orang Tionghoa, yaitu Pak Dirdjo dan R Brotosoetarjo yang di kemudian hari mendirikan perguruan silat Bima (Budaya Indonesia Mataram). Dengan bekal yang diperoleh selama merantau dan digabung dengan ilmu beladiri Siauw Liem Sie yang diterima dari Yap Kie San, Pak Dirdjo mulai merumuskan ilmu yang telah dikuasainya itu.
Setelah puas merantau, beliau kembali ke tanah kelahirannya, Yogyakarta. Ki Hajar Dewantoro (Bapak Pendidikan) yang masih Pakde-nya, meminta Pak Dirdjo mengajar silat di lingkungan Perguruan Taman Siswa di Wirogunan. Di tengah kesibukannya mengajar silat di Taman Siswa, Pak Dirdjo mendapatkan pekerjaan sebagai Magazijn Meester di Pabrik Gula Plered.
Pada tahun 1947 di Yogyakarta, Pak Dirdjo diangkat menjadi Pegawai Negeri pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Seksi Pencak Silat, yang dikepalai oleh Mochammad Djoemali. Berdasarkan misi yang diembannya untuk mengembangkan pencak silat, Pak Dirdjo membuka kursus silat melalui dinas untuk umum. Beliau juga diminta untuk mengajar di Himpunan Siswa Budaya, sebuah unit kegiatan mahasiswa UGM (Universitas Gadjah Mada). Murid-muridnya adalah para mahasiswa UGM pada awal-awal berdirinya kampus tersebut. Pak Dirdjo juga membuka kursus silat di kantornya. Beberapa murid Pak Dirdjo saat itu di antaranya adalah Ir Dalmono yang saat ini berada di Rusia, Prof Dr Suyono Hadi (dosen Universitas Padjadjaran Bandung), dan Bambang Mujiono Probokusumo yang di kalangan pencak silat dikenal dengan nama panggilan Mas Wuk.
Tahun 1954 Pak Dirdjo diperbantukan ke Kantor Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Urusan Pencak Silat. Murid-murid beliau di Yogyakarta, baik yang berlatih di UGM maupun di luar UGM, bergabung menjadi satu dalam wadah HPPSI (Himpunan Penggemar Pencak Silat Indonesia) yang diketuai oleh Ir Dalmono.
Tahun 1955 beliau resmi pindah dinas ke Kota Surabaya. Dengan tugas yang sama, yakni mengembangkan dan menyebarluaskan pencak silat sebagai budaya bangsa Indonesia, Pak Dirdjo membuka kursus silat yang diadakan di Kantor Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Surabaya. Dengan dibantu oleh Imam Romelan, beliau mendirikan kursus silat PERISAI DIRI pada tanggal 2 Juli 1955.
Para muridnya di Yogyakarta pun kemudian menyesuaikan diri menamakan himpunan mereka sebagai silat Perisai Diri. Di sisi lain, murid-murid perguruan silat Eko Kalbu yang pernah didirikan oleh Pak Dirdjo masih berhubungan dengan beliau. Mereka tersebar di kawasan Banyumas, Purworejo dan Yogyakarta. Hanya saja perguruan ini kemudian memang tidak berkembang, namun melebur dengan sendirinya ke Perisai Diri, sama seperti HPPSI di Yogyakarta. Satu guru menjadikan peleburan perguruan ini menjadi mudah.
Pengalaman yang diperoleh selama merantau dan ilmu silat Siauw Liem Sie yang dikuasainya kemudian dicurahkannya dalam bentuk teknik yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anatomi tubuh manusia, tanpa ada unsur memperkosa gerak. Semuanya berjalan secara alami dan dapat dibuktikan secara ilmiah. Dengan motto “Pandai Silat Tanpa Cedera”, Perisai Diri diterima oleh berbagai lapisan masyarakat untuk dipelajari sebagai ilmu beladiri.
Pada tahun 1969, Dr Suparjono, SH, MSi (Ketua Dewan Pendekar periode yang lalu) menjadi staf Bidang Musyawarah PB PON VII di Surabaya. Dengan inspirasi dari AD/ART organisasi-organisasi di KONI Pusat yang sudah ada, Suparjono bersama Bambang Mujiono Probokusumo, Totok Sumantoro, Mondo Satrio dan anggota Dewan Pendekar lainnya pada tahun 1970 menyusun AD/ART Perisai Diri dan nama lengkap organisasi Perisai Diri disetujui menjadi Keluarga Silat Nasional Indonesia PERISAI DIRI yang disingkat Kelatnas Indonesia PERISAI DIRI. Dimusyawarahkan juga mengenai pakaian seragam silat Perisai Diri yang baku, yang mana sebelumnya berwarna hitam dirubah menjadi putih dengan atribut tingkatan yang berubah beberapa kali hingga terakhir seperti yang dipakai saat ini. Lambang Perisai Diri juga dibuat dari hasil usulan Suparjono, Both Sudargo dan Bambang Priyokuncoro, yang kemudian disempurnakan dan dilengkapi oleh Pak Dirdjo.
Tanggal 9 Mei 1983, RM Soebandiman Dirdjoatmodjo berpulang menghadap Sang Pencipta. Tanggung jawab untuk melanjutkan teknik dan pelatihan silat Perisai Diri beralih kepada para murid-muridnya yang kini telah menyebar ke seluruh pelosok tanah air dan beberapa negara di Eropa, Amerika dan Australia. Dengan di bawah koordinasi Ir Nanang Soemindarto sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat, saat ini Kelatnas Indonesia Perisai Diri memiliki cabang hampir di setiap provinsi di Indonesia serta memiliki komisariat di 10 negara lain. Untuk menghargai jasanya, pada tahun 1986 pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan gelar Pendekar Purna Utama bagi RM Soebandiman Dirdjoatmodjo.

Cara Membuat Slime

Bahan dan alat yang dibutuhkan Air secukupnya Mangkuk untuk wadah Sendok sebagai alat aduk Lem Fox, Lem UHU atau Lem Povinal, lem b...